[Review] I Love You ; I Just Can't Tell You by Alvi Syahrin

Jumat, 04 September 2015


Judul : I Love You ; I Just Can't Tell You
Penulis : Alvi Syahrin
Penerbit : Gagasmedia
Harga : Rp55.000
Terbit : Juni 2015
Tebal : xiv + 326 halaman
ISBN : 979-780-805-X
Bisa dibeli di : Bukupedia (Rp55.000)

Blurb :
Ini kisah cinta pertama.
Cinta yang polos dan meragu,menjebakmu dalam momen katakan-tidak-katakan-tidak,membuatmu bertanya, “Apakah rasa ini akan sepadan dengan hasilnya?”

[Daisy]Aku telah jatuh cinta. Untuk kali pertama.Cinta yang membuat harapku terbang ke angkasa.Namun...Akankah dia menyadari hadirku kala aku sendiri ingin bersembunyi, dari tubuh remaja tujuh belas tahun yang tak tumbuh sebagaimana remaja lainnya? 
[Alan]Tidak semua laki-laki sama, yakinku.Tetapi... Mengapa...Semakin aku mencoba, semakin jalan terasa berselisih? 
[Ve]Aku sudah tahu betapa cinta hanya bisa menyisakan luka.Luka dan rahasia.Rahasia yang bahkan kepada sang penulis kusampaikan,“Tolong jangan beri tahu Alan dan Daisy. Juga pembacamu.”

Ini kisah cinta pertama...yang membuat hati kecilmu selalu bertanya,“Apakah cerita ini bisa membawa bahagia?”
"Sebagaimana remaja kebanyakan, teman-temanku ini sedang jatuh cinta, dan berharap cinta itu berbalas." - Daisy, halaman 5

Buku ini menjadi pembuka seri Love Cycle persembahan Gagas Media. I Love You ; I Just Can't Tell You adalah karya pertama Alvi Syahrin yang saya baca, dan saya suka buku ini, saya suka bagaimana kisah ini mengalir.

I Love You ; I Just Can't Tell You bercerita tentang Daisy Yazawa, gadis kelas sepuluh SMA, berusia enam belas tahun yang belum mengalami pertumbuhan kedewasaan seperti yang sudah dialami oleh teman-temannya di sekolah. Daisy merasa berbeda dengan teman-temannya, kadang juga ada perasaan iri yang timbul. Ada juga perasaan takut yang timbul, takut jika nantinya tak ada yang akan menerimanya dengan kondisi seperti ini.


"I'm in love, but it's like the reality whisper to me, "You can't be with him. You can't be with anyone." - halaman 35

Daisy bertemu dengan Alan Atmadjaya, cinta pertamanya yang merupakan seorang mahasiswa Teknik Informatika. Daisy kagum terhadap Alan, sebab Alan bersikap baik padanya, tak membeda-bedakannya, tak memandangnya dengan tatapan yang diberikan oleh teman-teman sekolahnya.

Untuk dekat dengan Alan, Daisy bahkan melakukan sebuah kesalahan! Ia masuk ke kelas Alan agar bisa memperhatikan, dan bertemu dengan Alan, namun karena keberaniannya menyusup ke kelas itu, ia malah mendapatkan sebuah masalah. Karena masalah yang ditimbulkannya itu, Daisy akhirnya bisa berkenalan dengan Alan, ah Daisy juga berkenalan dengan Violetta atau akrab disapa Ve. 


"Jatuh cinta,
mungkin tidak pernah salah,
Yang bersalah,
mungkin hati yang berharap, berlebihan." - halaman 38

Kemudian kedepannya kita akan menemukan fakta, bahwa Alan menyimpan rasa yang lebih kepada Ve. Sedangkan Ve, luka dari masalalunya membuat dia menutup diri dari sesuatu yang bernama cinta.

Lalu, bagaimana dengan Daisy akan menghadapi cinta pertamanya? Bagaimana pula Alan akan bersikap kepada Ve yang tak kunjung menunjukkan balasan akan perasaannya? Dan juga, sebenarnya apa yang terjadi terhadap Ve di masalalu yang mengakibatkan ia tak percaya lagi dengan pria yang berusaha mendekatinya? 

"Sungguh, aku mencintainya, tak ingin kehilanganya, tetapi tak sanggup mengungkapkannya." - halaman 241

Kali pertama membaca karya seorang Alvi Syahrin, rasanya ini adalah buku yang sangat berkesan. Bukan menceritakan cinta segitiga seperti biasanya, rasanya ini berbeda, ada rasa berbeda saat membacanya, seperti ada sihir yang membuat penasaran yang mengakibatkan terus ingin membuka halaman-halaman selanjutnya.

Cerita ini disampaikan dengan sudut pandang orang pertama, yaitu Daisy, Alan, dan Ve secara berganti-gantian di setiap bab. Saya suka bagaimana cerita ini mengalir, ah pokoknya suka banget sama buku ini>,<

Saya suka bagaimana sang penulis menggambarkan karakter para tokoh dalam cerita ini, membuat hidup dalam imajinasi pembaca. Awalnya, saya rada kesal dengan Daisy, bagaimana ya? Saya rasa Daisy ini sedikit egois dan keras kepala, namun memasuki halaman-halaman selanjutnya, perasaan itu kemudian hilang. Saya juga suka dan penasaran dengan karakter Ve, sebenarnya apa sih yang disembunyikan Ve tentang masalalunya? Lalu Alan, ah saya suka dengan karakter Alan.

Namun, saat memasuki halaman-halaman terakhir, muncul rasa ketidakrelaan, tidak rela untuk berpisah dengan mereka, para tokoh yang sudah menemani dari awal cerita. Saat tak ada lagi halaman untuk dibaca, pertanyaan pun muncul, "Beginikah cara sang penulis menutup kisah mengagumkan ini? Benar-benar ada sihir yang berhasil membuat tak ingin berpisah dengan mereka."

Konfliknya pun seru! Juga banyak hal yang bisa saya dapatkan di buku ini, beberapa nasehat dan pelajaran. Berbagai kutipan pun bisa ditemukan di buku ini, kutipannya sukses nusuk hati! #EH. 

Jujur, awalnya saya bingung gimana mau nulis review buku kece ini, soalnya nggak tau gimana menggambarkan perasaan saya dengan kata-kata selama membaca buku ini. Tapi tetep mau buat reviewnya! Siapa tahu banyak di antara kalian yang tertarik juga baca buku ini setelah baca review saya :D.

Intinya, menurut saya buku ini keren banget! Kak Alvi, ditunggu karya-karya selanjutnya ya ;) Dan salam untuk mereka yang tercinta, Daisy, Alan, dan Ve.

"True love will come in the right time. And once it comes, there will be no more pain." - Daisy Yazawa, halaman 315


Fikriah Azhari, Makasar 03 September 2015.

1 komentar:

  1. Hal yang membuatku sedih setelah membaca review ini adalah... aku tidak bisa berkata panjang-panjang selain mengucapkan terima kasih. Sungguh, membaca ini rasanya senang sekali. Terima kasih, terima kasih!

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS