[Review] Jejak Sujud Pengelana by The Tiny Travellers

Minggu, 03 Juli 2016


Judul : Jejak Sujud Pengelana
Penulis : The Tiny Travellers
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Juni 2016
Tebal : 80 halaman
Harga : Rp55.000
ISBN : 978-602-03-3078-5

Blrub:
Di tempat ini kami bersimpuh melantunkan doa dan puja Bersujud dalam syukur, bertafakurMendaras ayat-ayat indah-Mu, mengirimnya tinggi menembus langit biru 

Sudah memasukkan masjid ke dalam destinasi pengisi akhir pekan atau liburan bersama keluarga? Alih-alih “agenda rutin” ke taman hiburan dan pertokoan, ayo datangi masjid. Hilangkan kesan serius dan tegang; ganti dengan kenangan serba hangat menyenangkan. Pupuk rasa cinta masjid di benak anak-anak kita. Karena sesungguhnya, masjid lebih daripada sekadar bangunan tempat bersujud. Banyak kisah, sejarah, rekaman budaya, dan arsitektur menakjubkan yang melekat padanya.
 
Bawalah buku yang memuat kecantikan 14 masjid Nusantara ini berkelana dan temukan masjid favorit Anda bersama orang-orang tercinta.
Peluklah anak-anak kita, teteskan air mata cinta di ubun-ubun merekaAjarkan kepada mereka tentang berlembut hati kepada sesamaDan hangatkan hati mereka dengan kasih sayang Sang Pencipta


Sebelumnya, saya sudah memposting daily review Jejak Sujud Pengelana di akun Instagram Fikriah_Azharii, jadi ini semacam rekapannya.


“Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya. (H.R. Muslim)” – halaman 29


Pertama-tama, mau nanya dulu ya. Saat sedang melakukan perjalanan ke beberapa daerah, atau mungkin ke luar Indonesia, apakah kalian sempat kepikiran mengunjungi Masjid yang berada di sana? Atau hanya bertujuan untuk menjelajahi wisata kulinernya saja? 

Wah, seharusnya kalian juga menyempatkan diri menikmati keindahan Masjid di sana, seperti yang dilakukan oleh The Tiny Travellers. Dalam Jejak Sujud Pengelana, kalian akan diajak mengagumi keindahan 14 Masjid di Indonesia.

Berikut beberapa potret Masjid yang disajikan di buku ini:


Salah satu potret Masjid favoritku di Jejak Sujud Pengelana adalah Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung. Lampu gantung di langit-langitnya cantik sangat!



Tak bisa berbohong bahwa potret Amirul Mukminin di buku ini merupakan favorit saya!

Masjid terapung pertama di Indonesia ini berada di Makassar, kota di mana saya tinggal saat ini. Dan memang Masjid ini selalu ramai, terutama menjelang sore hari.

Dan dari buku ini saya baru tahu kalau tangga masjid ini tampak membentuk angka 99, melambang Asmaul Husna. Dan ternyata masjid ini punya nama lain, yaitu Masjid 99 Al-Makazzary. Halo Kiki, sudah berapa tahun kamu tinggal di Makassar dan baru tahu nama lain Amirul Mukminin xD *merasa gagal jadi orang Makassar*


Kalau kalian sedang jalan-jalan ke Makassar, saya sarankan jangan hanya berburu pisang ijo, pallubasa, dan coto makassar. Tapi sempatkanlah juga menikmati sore di sekitar Pantai Losari dan berkunjung ke Amirul Mukminin.




"The world is a book and those who do not travel read only one page." - Saint Augustine.


Membaca Jejak Sujud Pengelana dan mengamati potret-potret indah di dalamnya seakan-akan berkunjung langsung ke Masjid di dalam buku ini secara langsung. Deskripsi yang juga menyertai memberikan wawasan pada para pembaca, menyejukkan hati dengan fakta yang ada, dan secara tak langsung membuat pembaca berkeinginan mengunjungi Masjid tersebut saat itu juga.

Memandangi banyaknya potret di dalamnya yang menunjukkan dan berhasil membuat kagum pada interior juga bentuk arsitektur khas masing-masing Masjid membuat muncul perasaan tak cukup jika hanya memandangi potretnya saja, diri ini seakan berteriak "bawa saya ke sana!" Buku yang disertai dengan potret, deskripsi, dan kutipan yang ada ini bagai paket lengkap yang cocok dibawa saat travelling. Puas rasanya membaca buku ini.

Saya menunggu buku-buku selanjutnya dari @thetinytravellers yang akan mengajak pembacanya kembali mengunjungi Masjid Masjid lainnya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

1 komentar:

  1. waahh keren banget nih bukunya, semoga cerita dibukunya diangkat menjadi film islami di layar lebar

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS