[Review] Wedding With Converse by Inggrid Sonya

Rabu, 29 Maret 2017


Judul : Wedding With Converse
Penulis : Inggrid Sonya
Penerbit : Elexmedia
Terbit : Maret 2017
Tebal : 436 halaman
Harga : Rp77.800 
ISBN : 978-602-04-0095-2

Blurb: 
Raskal dan Joana, dua orang siswa SMA yang kini sedang dijerat putus asa akan kenyataan hidup. Mereka bersahabat dari kecil, namun persahabatan itu harus putus karena terjadinya sebuah peristiwa; Joana hamil dan Raskal terjebak lingkup narkoba.  
Cita-cita, harapan, dan juga angan-angan musnah sudah untuk keduanya. Raskal, yang tidak lain tidak bukan adalah laki-laki yang bertanggung jawab atas kehamilan Joana, terpaksa harus menikahi gadis itu. Namun, sekali lagi ditegaskan, walau Raskal adalah sahabat kecilnya, kini Joana menganggap Raskal hanya sebagai laki-laki brengsek yang harus mempertanggungjawabkan semuanya. 
Raskal pikir, pernikahan adalah ujian terberatnya. Tapi, saat waktu terus bergulir dan dia menyadari orang-orang yang dicintainya mulai pergi meninggalkannya, Raskal baru mengerti kalau dirinya memang tidak bisa tertolong lagi.


“Joana percaya Raskal bisa menjaganya dari segala kemungkinan-kemungkinan terburuk.” – halaman 3. 


Raskal dan Joana telah bersahabat sejak kecil, namun memasuki masa SMA, seakan ada jarak tak kasat mata  di antara keduanya. Seiring berjalanan-nya waktu, Joana merasa tidak mengenal Raskal yang sekarang. Dan menjadi ledakan besar bagi Joana saat mengetahui bahwa Raskal ternyata menggunakan narkoba. Raskal berubah, pemuda itu semakin terasa jauh.

Hingga kejadian tak terduga pada malam tahun baru membuat keduanya hancur. Raskal semakin kacau, sebab Joana tidak mau bertemu dengannya. Jika saat ini keduanya hancur, jika saat ini Joana bahkan tidak mau bertemu dengannya lagi, bagaimana Raskal bisa melindungi Joana, seperti janji-nya selama ini? 


Setelah beberapa waktu tidak berinteraksi, Joana muncul kembali dengan sebuah ledakan besar untuk Raskal, ia mengabarkan  bahwa dirinya saat ini hamil. Kini keduanya benar-benar hancur. Dan di titik ini-lah, Raskal berusaha mempertahankan Joana, satu-satunya hal yang ia miliki saat ini.

“Suatu saat nanti, entah kapan itu, gue yakin ada masanya kita bakal bahagia. Yang bisa kita lakuin sekarang Cuma berusaha buat buktiin bahwa bahagia itu bener-bener ada.” – halaman 202.


***

Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya Inggrid Sonya, bahkan sebelum membaca novel ini, aku sudah membaca Wedding With Converse terlebih dahulu di Wattpad. Dan aku betul-betul suka. Memang, tema 'married by accident' sudah sering kita temukan, namun Inggrid Sonya menghadirkan Wedding With Converse dengan rasa yang berbeda.

Hal pertama yang terpikir ketika membaca judul "Wedding With Converse" adalah sepasang remaja yang terlibat pernikahan dini, ya, se-klise itulah pikiranku saat itu. Ketika saat ini banyak novel bertema bad boy muncul dan digilai khalayak ramai, entah itu karena pemuda di novel tersebut adalah seorang geng motor, suka tawuran, sering bolos, atau pun playboy, maka Inggrid Sonya tak tanggung-tanggung, membuat keputusan berani dengan menghadirkan Raskal yang terlihat bad karena menggunakan narkoba. Belum lagi apa yang terjadi di antara Raskal dan Joana yang membuat kisah ini terasa 'dark'. Dan jelas pikiran awal-ku mengenai judulnya salah telak.

Aku suka karakter Raskal, di satu sisi dia terlihat sangat rapuh, namun di sisi lain dia juga berusaha kuat untuk Joana. Lagi pula, harus ada salah satu di antara keduanya kan yang menjadi 'penyangga' agar mereka bisa bertahan dan bukan malah semakin hancur, kan? Dan sudah pasti bukan Joana-lah orangnya, karena dia merasa menjadi korban dan terus menyalahkan Raskal. I know, Joana memang pantas merasakan itu.

Bagian yang berkesan untuk-ku adalah ketika Raskal meninggalkan voice note untuk mama-nya. Terasa sekali seberapa rapuh dirinya, bahwa Raskal butuh penguat, namun tetap saja sang mama tidak datang untuk Raskal.

Kalau kalian berpikir bahwa konfliknya hanya pada Raskal yang menghamili Joana lalu ia dengan berani bertanggungjawab, and they lived happly ever after, maka kalian salah. Kehidupan nggak se-simple itu, bahkan di dalam suatu cerita. Banyak hal yang harus dilewati, ada pilihan yang akan memengaruhi masa depan, dan semua itu harus dipikirkan secara matang.

Di halaman awal, Inggrid Sonya telah menyampaikan, bahwa kisah ini tidak bermaksud untuk menggurui para pembacanya. Dan dia menepati janjinya tersebut, aku tidak merasa digurui sepanjang perjalanan membaca Wedding With Converse, jatuhnya lebih kepada mengingatkan seberapa besar dampak dari pilihan yang kita ambil.

Overall, aku suka Wedding With Converse ini, yang berhasil jadi Le Mariage favoritku saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS